Dosen UNM melatih Nelayan memperbaiki mesin Katinting

Makassar-Sektor perikanan merupakan bagian dari sumber daya alam yang harus tetap terpelihara agar tetap menjadi sumber pendapatan masyarakat tidak terkecuali pada masyarakat wilayah perairan pantai di Majene. Sejumlah dosen dari Universitas Negeri Makassar (UNM) yang tergabung dalam Tim Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat LP2M) Universitas Negeri Makassar (UNM) melaksanakan pelatihan kepada masyarakat dalam bentuk Program Kemitraan Masyarakat (PKM) di Desa Bonde Utara, Kecamatan Pemboang, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, Minggu, 4 Juni.

Kegiatan tersebut dibuka oleh Ketua LP2M UNM, Prof. Dr. Ir. H. Bakhrani Rauf, M.T., IPU yang didampingi oleh Bapak Camat kecamatan Pamboang dan Kepala Desa Bonde Utara, Ilham, bersama jajaran, tokoh-tokoh masyarakat setempat, pihak terkait lainnya dan para peserta kegiatan. Kegiatan PKM ini merupakan salah satu bentuk kewajiban pengabdian dosen kepada masyarakat yang dinamai PKM LP2M terpadu UNM.

Tim Pangabdi, Dr. Ir. Darmawang, Zulhaji, S.Pd., M.Pd dan Dr. Faizal Amir, M.Pd dibantu oleh mahasiswa program studi Pendidikan Teknik Otomotif, ikut berperan dalam mengsukseskan kegiatan PKM Terpadu di Majene kali ini.

Menurut, Dr. Ir. Darmawang, salah satu cara melestarikan sumber daya alam adalah dengan menjaga perekonomian masyarakat dan tentu saja dengan menjaga keberlangsungan peralatan nelayan dalam melaut. Oleh karena itu masyarakat nelayan di Majene dilatih untuk memperbaiki mesin katinting mereka.

Pelatihan tersebut dihadiri oleh sekitar 20 orang nelayan dan pemilik mesin katinting sebagai peserta pelatihan yang berdomisili di pamboang dan sekitarnya, tidak ketinggalan pula bapak kepala desa ikut mencermati instruksi dari narasumber.

“Dalam kegiatan PKM Terpadu Pelatihan Servis Mesin Katinting ini diberikan pemahaman tentang bagaimana merawat dan memperbaiki serta mendiagnosa kerusakan yang sering terjadi pada mesin katinting, agar nelayan tidak kehilangan waktu untuk melaut” ujarnya

Zulhaji, S.Pd., M.Pd. menjelaskan bahwa kegiatan PKM kali ini akan terus berlanjut untuk memberikan pemahaman kepada nelayan yang membutuhkan pendampingan dalam memperbaiki mesin katintingnya.

Harapannya para nelayan mendapat pendapingan dalam mengatasi permasahan yang berkaitan dengan kerusakan mesin katinting meskipun berkonsultasi dan pendampingan melalui telepon, dan whatsapp. Kata Zulhaji.

Bapak Kepala Desa pun berharap jika kegiatan seperti ini mestinya terus dilakukan agar para nelayan mahir dalam memperbaiki mesin katinting mereka.

“Saya berharap kegiatan ini terus berlanjut atau bahkan dilakukan pendampingan setiap bulannya sehingga para nelayan menjadi mahir dalam memperbaiki mesin katinting.” Tutur Ilham. PKM Terpadu, Kata Dosen Teknik UNM ini, bertujuan untuk menjawab permasalahan masyarakat setempat dari sisi pelestarian sumber daya alam dan perekonomian masyarakat, yang di antaranya yaitu memelihara ekosistem dan penanganan kerusakan mesin di tengah laut, para petani merasa memiliki tanggungjawab dalam melestarikan biota laut. (Zulh)